AWAL PERSAHABATAN CAPY DAN BARA – Cerpen Karya Lenora Renata/ V A

AWAL PERSAHABATAN CAPY DAN BARA

Pada suatu hari, di Negeri Capibara Terbang, dimana para capybara lebih suka terbang dengan burung peliharaannnya daripada berjalan kaki. Di negeri itu, hiduplah seorang capybara bernama Capy. Capy sudah tidak sabar untuk ke sekolah setelah liburan yang sangat panjang. Dia tidak sabar untuk bertemu teman-temannya.

Pada hari pertama sekolah, guru wali kelas Capy, yang sering dipanggil Bu Mira, memperkenalkan seorang murid baru yang berasal dari Negeri Capybara Burger. Perbedaannya dengan capybara terbang adalah bahwa capybara burger memiliki tubuh yang terbuat dari burger. Ternyata nama murid baru tersebut adalah Bara. Kebetulan, karena kursi sebelahnya Capy kosong, maka Bu Mira memutuskan agar Bara duduk disebelah Capy. Capy mulai mengajak berbicara,”Belakangan ini banyak sekali anak dari Negeri Capybara Burger pindah ke sini. Kenapa kamu pindah ke Negeri Capybara Terbang?”. Bara menjawab,” Aku pindah ke sini karena disini sekolahnya lebih bagus. Bahkan sangat terkenal sampai keluar negeri.” “Hohoho.. Memang negeriku lebih keren. Aku aja kesini terbang,loh! Pake burung peliharaanku, Ally.”,balas Capy. “Mungkin, kamu bisa terbang sama burungmu…. Tetapi kamu ga punya bagian tubuh yang bisa dimakan! Hahaha….. Kan aku burger, bisa diisi lagi…”, kata Bara.

 

Akhirnya mereka saling memperdebatkan siapa yang lebih baik, sampai-sampai Bu Mira harus menegur mereka. Lalu, itu waktunya pelajaran computer. Saat pelajaran computer, semua murid akan pergi ke ruang computer dan meninggalkan kelas. Namun, ketika semua murid sudah sampai di ruang computer, Pak Bagas, yang mengajar pelajaran computer, mengetahui bahwa Bara tidak membawa apa-apa. Karena Bara murid baru, yang pantaslah dia belum mengerti. “Cepat kembali ke kelas, ambil bukumu, jangan lama-lama… Nanti waktumu habis.”, kata Pak Bagas.

Pada akhirnya, Bara pun berlari ke kelas untuk mengambil bukunya. Tiba-tiba saja, Bara tersandung di tangga. Sementara itu, di ruang computer, Capy menyadari bahwa Bara tidak kunjung kembali. Lalu, dia meminta izin kepada Pak Bagas untuk pergi ke toilet. Sebenarnya, Capy hanya berpura-pura. Dia khawatir terhadap Bara yang tidak kunjung kembali. Setelah berberapa lama, Capy menemukan Bara yang sedang duduk di tangga. Capy melihat bahwa kaki Bara terluka dan berdarah. Segera saja Capy membantu Bara ke UKS(Unit Kesehatan Sekolah)

Sesudahnya sampai disana, guru UKS memeriksa kaki Bara. Dia pun mengatakan bahwa untungnya Bara hanya memiliki luka ringan. Capy pun merasa lega. Saat itu, Bara berkata, “Capy, kamu mau jadi sahabatku? Sahabat yang tidak akan berpisah dan saling menyayangi.”. Capy mengangguk setuju dengan senang. Karena meskipun mereka tadinya berdebat,  mereka juga saling menyayangi.

 

 

Tiba-tiba ada Pak Bagas membuka pintu. “Apa yang kalian lakukan di UKS? Capy, kamu bilang kamu izin ke toilet, kenapa kamu malah ke UKS? Bara, saya sudah bilang untuk cepat mengambil buku, malah ke sini sama Capy? “Ini semua salah Bara, dia minta tolong padauk untuk mengantar ke UKS, pak!”, kata Capy. “Lho,kan saya ga pernah suruh, kalau tidak mau, ya sudah!”, kata Bara tidak mau kalah. “Capy, meskipun begitu, jalan ke toilet bukan kearah situ… Bara, akui saja, kakimu sampai terluka gitu, masa kamu tidak mau ditolong Capy?”, kata Pak Bagas. Meskipun begitu, Capy dan Bara tetap saling menyalahkan. Pak Bagas hanya bisa menggelengkan kepala. Ya, ini adalah awal persahabatan Capy dan Bara. Sebuah teman yang saling menyayangi, tetapi juga sering bertengkar!

Pesan Moral:

Persahabatan sejati tidak selalu dimulai dengan kesamaan atau momen yang menyenangkan. Terkadang, dari perbedaan dan pertengkaran kecil, bisa tumbuh rasa peduli dan kasih sayang. Kita belajar bahwa teman sejati adalah mereka yang mau menolong di saat sulit, walaupun sebelumnya sempat berbeda pendapat. Jangan malu untuk meminta maaf, dan jangan ragu untuk membantu. Karena dalam setiap persahabatan, yang terpenting adalah saling menghargai dan menyayangi.

1 Comment

  • April 10, 2025

    Miss DK

    Pesan moral dari cerita ini sangat bagus. Two tumbs for you. Semoga ke depan, tulisan Lenora makin keren dan menjadi author yang sukses.

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *